Zakat Menurut Istilah

Zakat Dalam Agama Islam

Salam Sobat Penurut, hari ini saya akan membahas mengenai zakat menurut istilah. Zakat adalah salah satu rukun Islam yang menjadi kewajiban bagi setiap muslim yang mampu untuk menunaikannya. Zakat diartikan sebagai pemberian harta tertentu kepada mereka yang berhak menerimanya.

Menurut Alquran, zakat merupakan kewajiban yang harus dipenuhi oleh setiap muslim yang telah memenuhi syarat seperti memiliki harta yang mencukupi dan telah mencapai nishab (nilai tertentu). Zakat juga sering disebut sebagai “zakat fitrah” yang diberikan pada saat Idul Fitri atau “zakat mal” yang diberikan dari harta yang dimiliki.

Pengertian Zakat Menurut Istilah

Zakat menurut istilah artinya adalah pemberian harta tertentu kepada mereka yang berhak menerimanya, seperti fakir miskin, asnaf (8 golongan yang berhak menerima zakat), dan lain-lain. Pemberian zakat ini bertujuan untuk memperbaiki kondisi sosial dan ekonomi masyarakat yang kurang mampu serta meningkatkan kualitas hidup mereka.

Menurut Asnawi Abdullah, zakat juga dapat diartikan sebagai “ibadah yang bersifat sosial dan ekonomi, yang diwajibkan Allah SWT kepada setiap muslim yang mampu untuk menunaikannya, sebagai bentuk kepedulian terhadap sesama manusia yang lebih membutuhkan.”

Kelebihan dan Kekurangan Zakat Menurut Istilah

Kelebihan Zakat Menurut Istilah:

  1. Meningkatkan Solidaritas Sosial. Zakat mampu meningkatkan solidaritas sosial dalam masyarakat. Pemberian zakat dapat memperkuat hubungan antarindividu dan antarlembaga.
  2. Menjaga Keseimbangan Ekonomi. Zakat dapat menjaga keseimbangan ekonomi dalam masyarakat. Pemberian zakat membantu memperbaiki kondisi sosial dan ekonomi masyarakat yang kurang mampu.
  3. Meningkatkan Kualitas Hidup. Pemberian zakat kepada fakir miskin dan asnaf dapat meningkatkan kualitas hidup mereka.
  4. Menjaga Hubungan dengan Allah. Zakat merupakan salah satu rukun Islam yang harus dilakukan oleh setiap muslim. Dalam melaksanakan zakat ini, setiap muslim juga dapat menjaga hubungan dengan Allah SWT.
  5. Bisa Berdampak Positif bagi Pemberi Zakat. Pemberian zakat dapat membawa dampak positif bagi pemberinya, seperti membersihkan harta dan meningkatkan keberkahan dalam kehidupan.
  6. Menjaga Stabilitas Sosial. Zakat dapat menjaga stabilitas sosial dalam masyarakat. Pemberian zakat membantu meminimalisir ketimpangan sosial dan ekonomi.
  7. Menumbuhkan Spirit Kemanusiaan. Zakat dapat menumbuhkan spirit kemanusiaan di dalam diri manusia. Dalam melaksanakan zakat, setiap muslim juga dapat belajar untuk lebih peka terhadap kondisi sosial di sekitarnya.

Kekurangan Zakat Menurut Istilah:

  1. Masalah Penyaluran Zakat. Salah satu kekurangan zakat adalah masalah penyalurannya. Ada beberapa kasus di mana zakat yang diberikan kepada fakir miskin atau asnaf tidak terdistribusi dengan baik.
  2. Masalah Pengelolaan Zakat. Masalah pengelolaan zakat juga menjadi salah satu kekurangan zakat. Ada beberapa kasus di mana zakat yang terkumpul tidak dikelola dengan baik dan digunakan untuk kepentingan yang tidak tepat.
  3. Kurangnya Kesadaran Masyarakat. Di Indonesia, masih banyak masyarakat yang tidak sadar akan pentingnya zakat. Kurangnya kesadaran ini dapat menghambat penyaluran zakat yang tepat sasaran.
  4. Kurangnya Kepercayaan Terhadap Lembaga Zakat. Masalah kepercayaan terhadap lembaga zakat juga menjadi salah satu kekurangan zakat. Beberapa orang masih skeptis terhadap lembaga zakat dan tidak percaya bahwa dana zakat yang terkumpul akan digunakan dengan baik.
  5. Kurangnya Transparansi. Ada beberapa kasus di mana lembaga zakat kurang transparan dalam pengelolaan dana zakat. Hal ini tentu dapat menimbulkan ketidakpercayaan dari masyarakat.
  6. Tidak Ada Sanksi bagi Orang yang Tidak Menunaikan Zakat. Tidak ada sanksi yang jelas bagi orang yang tidak menunaikan zakat. Hal ini tentu dapat membuat orang yang mampu untuk menunaikan zakat acuh tak acuh.
  7. Menjadi Kewajiban Tidak Memiliki Pilihan. Menjadi kewajiban bagi setiap muslim untuk menunaikan zakat dapat membuat orang yang tidak mampu untuk menunaikannya merasa terbebani.

Informasi Lengkap Mengenai Zakat Menurut Istilah

Golongan Penerima Zakat (Asnaf) Persentase Zakat yang Diberikan
Fakir 100%
Miskin 100%
Amil (Pengurus Zakat) Perkiraan 5-10%
Muallaf 100%
Riqab (Bebas dari Perbudakan) 100%
Gharimin (Orang yang Berhutang) 100%
Fisabilillah (Orang yang Berjuang di Jalan Allah) Beberapa ahli mengatakan 100%, sementara yang lain mengatakan tidak ada persentase yang pasti
Ibnus Sabil (Musafir yang Terlantar) 100%

FAQ Tentang Zakat Menurut Istilah

Apa Itu Zakat Menurut Istilah?

Zakat menurut istilah artinya adalah pemberian harta tertentu kepada mereka yang berhak menerimanya, seperti fakir miskin, asnaf (8 golongan yang berhak menerima zakat), dan lain-lain. Pemberian zakat bertujuan untuk memperbaiki kondisi sosial dan ekonomi masyarakat yang kurang mampu serta meningkatkan kualitas hidup mereka.

Siapa Saja yang Berhak Menerima Zakat Menurut Istilah?

Ada 8 golongan yang berhak menerima zakat menurut istilah, yaitu fakir, miskin, amil (pengurus zakat), muallaf, riqab (yang terbebas dari perbudakan), gharimin (orang yang berhutang), fisabilillah (orang yang berjuang di jalan Allah), dan ibnus sabil (musafir yang terlantar).

Apa Saja Jenis Zakat?

Ada dua jenis zakat, yaitu zakat fitrah dan zakat mal. Zakat fitrah diberikan pada saat Idul Fitri, sedangkan zakat mal diberikan dari harta yang dimiliki.

Bagaimana Cara Menghitung Zakat?

Zakat dihitung berdasarkan harta yang dimiliki dan mencapai nishab (nilai tertentu). Rumus perhitungan zakat adalah 2,5% dari harta yang dimiliki selama satu tahun hijriyah.

Apakah Zakat Harus Diberikan Setiap Tahun?

Ya, zakat harus diberikan setiap tahun jika telah memenuhi syarat seperti memiliki harta yang mencukupi dan telah mencapai nishab (nilai tertentu).

Apakah Orang yang Tidak Menunaikan Zakat Akan Mendapat Sanksi?

Tidak ada sanksi yang jelas bagi orang yang tidak menunaikan zakat. Namun, sebagai umat muslim yang taat, sebaiknya melaksanakan semua rukun Islam termasuk zakat.

Apakah Zakat Bisa Diberikan Kepada Orang yang Sama-sama Muslim?

Zakat tidak hanya diberikan pada orang yang seagama, tetapi juga kepada orang yang membutuhkan dan berhak menerimanya, seperti fakir miskin, asnaf, dan lain-lain.

Apakah Pemberian Zakat Bisa Menambah Pahala?

Ya, pemberian zakat dapat menambah pahala bagi setiap muslim yang melakukannya dengan ikhlas dan tulus.

Apakah Zakat Bisa Dipergunakan untuk Kegiatan Sosial atau Kemanusiaan?

Tidak, zakat harus diberikan secara langsung kepada orang yang berhak menerimanya. Namun, ada zakat yang dapat diberikan untuk kegiatan sosial atau kemanusiaan seperti zakat profesi dan zakat produktif.

Apakah Pemberian Zakat Harus Dilakukan secara Terbuka atau Diam-diam?

Pemberian zakat dapat dilakukan secara terbuka atau diam-diam, tergantung dari niat dan kondisi masing-masing.

Apakah Orang yang Menerima Zakat Harus Berterima Kasih?

Ya, orang yang menerima zakat seharusnya berterima kasih dan mensyukuri pemberian yang diberikan.

Apa Saja yang Tidak Boleh Dilakukan dengan Zakat?

Zakat tidak boleh digunakan untuk kepentingan pribadi atau keluarga, melunasi hutang pribadi atau keluarga, membeli barang mewah, dan lain-lain yang tidak mencerminkan tujuan zakat.

Apakah Zakat Bisa Dilakukan Secara Online?

Ya, saat ini banyak lembaga atau yayasan yang memfasilitasi pemberian zakat secara online.

Apakah Zakat Harus Diberikan Kepada Lembaga Zakat?

Tidak, zakat dapat diberikan langsung kepada orang yang berhak menerimanya atau melalui lembaga zakat.

Apa Saja yang Harus Dilakukan Sebelum Menunaikan Zakat?

Sebelum menunaikan zakat, sebaiknya memahami syarat, golongan yang berhak menerima, dan cara perhitungan zakat yang benar.

Kesimpulan

Dari pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa zakat merupakan kewajiban bagi setiap muslim yang mampu untuk menunaikannya. Zakat memiliki banyak kelebihan seperti meningkatkan solidaritas sosial, menjaga keseimbangan ekonomi, meningkatkan kualitas hidup, menjaga hubungan dengan Allah, bisa berdampak positif bagi pemberi zakat, menjaga stabilitas sosial, dan menumbuhkan spirit kemanusiaan. Namun, zakat juga memiliki kekurangan seperti masalah penyaluran dan pengelolaan zakat, kurangnya kesadaran masyarakat, kurangnya kepercayaan terhadap lembaga zakat, kurangnya transparansi, tidak ada sanksi bagi orang yang tidak menunaikan zakat, dan menjadi kewajiban yang tidak memiliki pilihan.

Untuk itu, sebagai umat muslim yang taat, sebaiknya melaksanakan zakat dengan baik dan benar. Sebelum menunaikannya, sebaiknya memahami syarat, golongan yang berhak menerima, dan cara perhitungan zakat yang benar. Dengan begitu, pemberian zakat dapat berdampak positif bagi kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat yang kurang mampu.

Penutup

Demikian artikel tentang zakat menurut istilah yang dapat saya sampaikan. Artikel ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang zakat dan bagaimana cara melaksanakannya dengan benar. Sebagai penutup, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Sobat Penurut yang telah membaca artikel ini. Semoga bermanfaat dan teruslah berkomitmen dalam melaksanakan rukun Islam yang lainnya. Wassalamu’alaikum.

Related video of Zakat Menurut Istilah