Tujuan Perkawinan Menurut Agama Islam

Baca Cepat show

Salam Sobat Penurut, Kenali Tujuan Perkawinan Menurut Agama Islam

Perkawinan adalah salah satu peristiwa penting dalam kehidupan seseorang. Dalam agama Islam, perkawinan bukan hanya sekedar mempertemukan dua insan, tetapi juga menjadi ibadah yang dilakukan untuk meraih keridhaan Allah SWT. Perkawinan dalam agama Islam memiliki tujuan yang mulia dan kompleks. Tujuan-tujuan tersebut membantu seseorang dalam membangun rumah tangga yang harmonis dan bahagia. Berikut ini adalah penjelasan mengenai tujuan perkawinan dalam pandangan agama Islam.

Tujuan Perkawinan Menurut Agama Islam

Terdapat beberapa tujuan perkawinan menurut agama Islam, di antaranya:

No Tujuan Perkawinan
1 Melaksanakan perintah agama
2 Menjaga kesucian diri
3 Mewujudkan keturunan yang sholeh dan sholehah
4 Melengkapi setengah agama
5 Menjaga kesatuan dan harmoni dalam kehidupan berumah tangga

1. Melaksanakan perintah agama

Tujuan pertama dari perkawinan menurut agama Islam adalah untuk melaksanakan perintah Allah SWT. Dalam Al-Quran Surah Ar-Rum Ayat 21 disebutkan, ” Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu merasa ketenangan dan ketentraman hatimu dan dijadikan-Nya di antara kamu rasa kasih sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang berpikir. ” (QS. Ar-Rum: 21) Perkawinan adalah salah satu cara untuk melaksanakan perintah agama dan menjadi jalan untuk memperoleh pahala dari Allah SWT.

2. Menjaga kesucian diri

Perkawinan menurut agama Islam juga memiliki tujuan untuk menjaga kesucian diri. Dalam Islam, hubungan seksual hanya diperbolehkan dalam ikatan pernikahan. Perkawinan membantu seseorang dalam menjaga kesucian diri dan menghindarkan dari tindakan zina. Dengan begitu, seseorang dapat mempertahankan martabat diri dan menjaga kehormatan keluarga.

3. Mewujudkan keturunan yang sholeh dan sholehah

Perkawinan dilakukan dengan tujuan untuk membentuk keluarga yang bahagia dan harmonis. Salah satu bentuk dari keluarga yang bahagia adalah memiliki keturunan yang sholeh dan sholehah. Dalam Al-Quran Surah An-Nahl ayat 72 disebutkan, “Dan Allah menjadikan bagimu istri-istri dari jenismu sendiri dan menjadikan bagimu dari istri-istrimu anak-anak dan cucu-cucu, dan memberimu rezeki dari yang baik-baik. Apakah mereka beriman kepada yang batil dan ingkar kepada nikmat-nikmat Allah.” (QS. An-Nahl: 72) Sebuah keluarga yang dihiasi oleh kehadiran anak-anak yang sholeh dan sholehah bisa menjadi jalan untuk kebahagiaan di dunia dan akhirat.

4. Melengkapi setengah agama

Dalam Islam, melengkapi setengah agama adalah tujuan lain dari perkawinan. Seorang suami dan istri saling melengkapi dalam ibadah dan kewajiban sebagai manusia. Dengan begitu, mereka dapat memperoleh keberkahan dari Allah SWT. Perkawinan juga membantu seseorang dalam meleburkan ego dan membangun pemahaman yang baik dalam beribadah kepada Allah SWT.

5. Menjaga kesatuan dan harmoni dalam kehidupan berumah tangga

Tujuan terakhir dari perkawinan menurut agama Islam adalah untuk menjaga kesatuan dan harmoni dalam kehidupan berumah tangga. Kemampuan untuk saling memahami, menghargai, dan saling mengayomi menjadi kunci dalam menjaga hubungan yang harmonis. Dalam Al-Quran Surah Ar-Rum Ayat 21 juga disebutkan, “Supaya kamu merasa ketenangan dan ketentraman hatimu dan dijadikan-Nya di antara kamu rasa kasih sayang.” (QS. Ar-Rum: 21) Kebersamaan yang diisi dengan rasa kasih sayang dan saling mengayomi akan membentuk rumah tangga yang harmonis dan bahagia.

Kelebihan dan Kekurangan Tujuan Perkawinan Menurut Agama Islam

Tujuan perkawinan menurut agama Islam memiliki kelebihan dan kekurangan. Berikut ini adalah penjelasan mengenai kelebihan dan kekurangan dari tujuan perkawinan menurut agama Islam.

1. Kelebihan Tujuan Perkawinan Menurut Agama Islam

1.1. Meraih Keridhaan Allah SWT

Perkawinan menurut agama Islam adalah ibadah yang dilakukan untuk meraih keridhaan Allah SWT. Dengan begitu, seseorang akan memperoleh pahala dari Allah SWT. Perkawinan yang dilakukan dengan niat yang baik dan tujuan yang mulia akan memperoleh keberkahan dan kelancaran dalam menjalani kehidupan.

1.2. Menjaga Kesucian Diri

Perkawinan menurut agama Islam dilakukan dengan tujuan untuk menjaga kesucian diri. Dalam Islam, hubungan seksual hanya diperbolehkan dalam ikatan pernikahan. Hal ini membantu seseorang dalam menjaga diri dari tindakan zina dan menjaga kehormatan keluarga.

1.3. Mewujudkan Keturunan Sholeh dan Sholehah

Perkawinan menurut agama Islam juga memiliki tujuan untuk mewujudkan keluarga yang bahagia dan harmonis. Salah satu bentuk dari keluarga yang bahagia adalah memiliki keturunan yang sholeh dan sholehah. Keturunan yang sholeh dan sholehah bisa menjadi jalan untuk kebahagiaan di dunia dan akhirat.

1.4. Menjaga Kesatuan dan Harmoni Dalam Kehidupan Berumah Tangga

Perkawinan menurut agama Islam juga dilakukan dengan tujuan untuk menjaga kesatuan dan harmoni dalam kehidupan berumah tangga. Kemampuan untuk saling memahami, menghargai, dan saling mengayomi menjadi kunci dalam menjaga hubungan yang harmonis. Hal ini akan membentuk rumah tangga yang harmonis dan bahagia.

2. Kekurangan Tujuan Perkawinan Menurut Agama Islam

2.1. Adanya Batasan dalam Memilih Pasangan

Perkawinan menurut agama Islam memiliki batasan dalam memilih pasangan. Salah satu batasan tersebut adalah larangan untuk menikahi orang yang tidak seiman. Hal ini bisa menjadi kendala dalam menemukan pasangan yang cocok dan beriman.

2.2. Ada Waktu yang Tepat dalam Menikah

Adanya waktu yang tepat dalam menikah juga bisa menjadi kendala dalam melaksanakan tujuan perkawinan menurut agama Islam. Bagi seseorang yang belum menemukan pasangan yang cocok, harus bersabar dalam menunggu waktu yang tepat untuk menikah.

FAQ seputar Tujuan Perkawinan Menurut Agama Islam

1. Apa yang dimaksud dengan tujuan perkawinan menurut agama Islam?

Tujuan perkawinan menurut agama Islam adalah untuk melaksanakan perintah Allah SWT, menjaga kesucian diri, mewujudkan keturunan yang sholeh dan sholehah, melengkapi setengah agama, dan menjaga kesatuan dan harmoni dalam kehidupan berumah tangga.

2. Apa saja kelebihan dari tujuan perkawinan menurut agama Islam?

Kelebihan dari tujuan perkawinan menurut agama Islam adalah meraih keridhaan Allah SWT, menjaga kesucian diri, mewujudkan keturunan sholeh dan sholehah, dan menjaga kesatuan dan harmoni dalam kehidupan berumah tangga.

3. Apa saja kekurangan dari tujuan perkawinan menurut agama Islam?

Kekurangan dari tujuan perkawinan menurut agama Islam adalah adanya batasan dalam memilih pasangan dan ada waktu yang tepat dalam menikah.

4. Adakah batasan dalam memilih pasangan?

Perkawinan menurut agama Islam memiliki batasan dalam memilih pasangan. Salah satu batasan tersebut adalah larangan untuk menikahi orang yang tidak seiman.

5. Kapan waktu yang tepat untuk menikah?

Menurut agama Islam, waktu yang tepat untuk menikah adalah saat seseorang sudah mampu untuk memenuhi kewajiban sebagai suami atau istri dan sudah siap secara mental dan finansial.

6. Apa yang harus dipersiapkan sebelum menikah?

Sebelum menikah, seseorang harus mempersiapkan diri secara mental dan finansial. Selain itu, seseorang juga harus mempelajari agama Islam dan menentukan kriteria pasangan yang diinginkan.

7. Mengapa tujuan perkawinan menurut agama Islam penting dilaksanakan?

Tujuan perkawinan menurut agama Islam penting dilaksanakan karena dapat membantu seseorang dalam membangun rumah tangga yang harmonis dan bahagia. Selain itu, perkawinan juga merupakan ibadah yang dilakukan untuk meraih keridhaan Allah SWT.

8. Apa yang harus dilakukan agar hubungan di dalam rumah tangga harmonis?

Untuk menjaga hubungan di dalam rumah tangga tetap harmonis, seseorang harus saling memahami, menghargai, dan saling mengayomi. Kemampuan untuk bersabar, mengendalikan emosi, dan memiliki komunikasi yang baik juga sangat penting.

9. Apa yang harus dilakukan jika terjadi konflik dalam rumah tangga?

Jika terjadi konflik dalam rumah tangga, seseorang harus menyelesaikan masalah tersebut dengan cara yang baik dan bijaksana. Komunikasi yang baik menjadi kunci dalam menyelesaikan masalah dan menjaga hubungan di dalam rumah tangga.

10. Bagaimana cara menjaga kesucian diri dalam hubungan pernikahan?

Menjaga kesucian diri dalam hubungan pernikahan dapat dilakukan dengan cara menghindari tindakan zina dan melaksanakan hubungan seksual hanya dalam ikatan pernikahan.

11. Apa yang harus dilakukan sebelum menikah?

Sebelum menikah, seseorang harus mempelajari agama Islam dan menentukan kriteria pasangan yang diinginkan. Selain itu, seseorang juga harus mempersiapkan diri secara mental dan finansial.

12. Mengapa mewujudkan keturunan sholeh dan sholehah menjadi tujuan perkawinan menurut agama Islam?

Mewujudkan keturunan sholeh dan sholehah menjadi tujuan perkawinan menurut agama Islam karena keturunan tersebut bisa menjadi jalan untuk kebahagiaan di dunia dan akhirat. Keturunan sholeh dan sholehah juga dapat menjadi amal jariyah bagi kedua orang tua setelah meninggal dunia.

13. Apa yang harus dilakukan agar tercipta kesatuan dan harmoni dalam rumah tangga?

Untuk menciptakan kesatuan dan harmoni dalam rumah tangga, seseorang harus saling memahami, menghargai, dan saling mengayomi. Kemampuan untuk bersabar, mengendalikan emosi, dan memiliki komunikasi yang baik juga sangat penting.

Kesimpulan

Perkawinan menurut agama Islam memiliki tujuan yang mulia dan kompleks. Tujuan tersebut membantu seseorang dalam membangun rumah tangga yang harmonis dan bahagia. Tujuan perkawinan menurut agama Islam adalah untuk melaksanakan perintah agama, menjaga kesucian diri, mewujudkan keturunan yang sholeh dan sholehah, melengkapi setengah agama, dan menjaga kesatuan dan harmoni dalam kehidupan berumah tangga.

Kelebihan dari tujuan perkawinan

Related video of Tujuan Perkawinan Menurut Agama Islam