Purposive Sampling Menurut Para Ahli

Pendahuluan

Salam Sobat Penurut! Dalam dunia penelitian, metode sampling adalah salah satu hal yang sangat penting untuk diperhatikan. Salah satu metode sampling yang sering digunakan adalah purposive sampling. Tujuannya adalah untuk memilih sampel yang tepat dan relevan dengan topik penelitian yang sedang dilakukan. Namun, seperti halnya metode sampling lainnya, purposive sampling juga memiliki kelebihan dan kekurangan. Pada artikel ini, kita akan membahas secara detail tentang purposive sampling menurut para ahli.

Purposive sampling adalah salah satu metode sampling yang paling umum digunakan dalam penelitian kualitatif. Tujuannya adalah untuk memilih sampel yang sangat relevan dan tepat dengan topik penelitian yang sedang dilakukan. Metode ini bertujuan untuk mendapatkan data dari segmen populasi yang sangat spesifik, artinya data yang diperoleh dari sampel tersebut sangat berkualitas. Purposive sampling juga dikenal dengan sebutan non-probability sampling, karena sampel tersebut tidak dipilih secara acak.

Sebelum kita membahas lebih jauh tentang kelebihan dan kekurangan purposive sampling, sebaiknya kita memahami jenis-jenis dari purposive sampling itu sendiri. Jenis-jenis purposive sampling antara lain:

  • Purposive Judgement Sampling
  • Purposive Quota Sampling
  • Purposive Snowball Sampling
  • Purposive Convenience Sampling
  • Purposive Expert Sampling
  • Purposive Maximum Variation Sampling
  • Purposive Homogeneous Sampling

Kelebihan dan Kekurangan Purposive Sampling Menurut Para Ahli

Kelebihan Purposive Sampling

1. Memungkinkan researcher untuk memilih responden yang sangat relevan dengan topik penelitian.

👍

Purposive sampling memungkinkan researcher untuk memilih sampel yang sangat relevan dengan topik penelitian. Hal ini membuat data yang diperoleh menjadi lebih berkualitas.

2. Memperkecil sampling error.

👍

Purposive sampling juga memperkecil sampling error. Hal ini disebabkan karena researcher telah memilih sampel yang sangat relevan dengan topik penelitian, sehingga data yang diperoleh menjadi lebih akurat.

3. Efektif untuk penelitian yang menggunakan pendekatan kualitatif.

👍

Purposive sampling sangat efektif jika digunakan untuk penelitian yang menggunakan pendekatan kualitatif. Hal ini karena penelitian kualitatif lebih menekankan pada mendapatkan data yang berkualitas dan mendalam tentang subjek yang diteliti.

4. Pemilihan sampel yang lebih cepat.

👍

Purposive sampling memungkinkan researcher untuk memilih sampel dengan lebih cepat dibandingkan dengan sampling acak. Hal ini karena researcher tidak perlu menggunakan waktu untuk menentukan sampel yang relevan dengan topik penelitian.

5. Memudahkan researcher untuk memperdalam penelitian.

👍

Dengan memilih sampel yang sangat relevan dengan topik penelitian, researcher dapat memperdalam penelitian dan mendapatkan data yang lebih mendalam tentang subjek yang diteliti.

Kekurangan Purposive Sampling

1. Memiliki bias dalam pemilihan sampel.

👎

Purposive sampling dapat memiliki bias dalam pemilihan sampel. Hal ini disebabkan karena researcher memilih sampel yang sangat relevan dengan topik penelitian, sehingga data yang diperoleh mungkin tidak mewakili populasi secara keseluruhan.

2. Tidak dapat digunakan untuk penelitian yang bersifat kuantitatif.

👎

Purposive sampling tidak dapat digunakan untuk penelitian yang bersifat kuantitatif, karena metode ini memilih sampel yang tidak terkait dengan probabilitas acak.

3. Memerlukan keahlian khusus dalam memilih sampel.

👎

Purposive sampling memerlukan keahlian khusus dalam memilih sampel. Hal ini karena researcher harus memilih sampel yang sangat relevan dengan topik penelitian, sehingga pemilihan sampel harus dilakukan dengan hati-hati.

4. Memerlukan waktu yang lebih lama untuk memilih sampel.

👎

Purposive sampling memerlukan waktu yang lebih lama untuk memilih sampel. Hal ini disebabkan karena researcher harus memilih sampel yang sangat relevan dengan topik penelitian, sehingga pemilihan sampel harus dilakukan secara hati-hati.

5. Tidak dapat dijadikan representasi populasi secara menyeluruh.

👎

Purposive sampling tidak dapat dijadikan representasi populasi secara menyeluruh. Hal ini disebabkan karena researcher hanya memilih sampel yang sangat relevan dengan topik penelitian, sehingga sampel yang dipilih tidak mewakili populasi secara keseluruhan.

Tabel Informasi Purposive Sampling Menurut Para Ahli

Pengertian Metode sampling yang bertujuan untuk memilih sampel yang sangat relevan dan tepat dengan topik penelitian yang sedang dilakukan.
Jenis-Jenis Purposive Sampling
  • Purposive Judgement Sampling
  • Purposive Quota Sampling
  • Purposive Snowball Sampling
  • Purposive Convenience Sampling
  • Purposive Expert Sampling
  • Purposive Maximum Variation Sampling
  • Purposive Homogeneous Sampling
Kelebihan
  • Memungkinkan researcher untuk memilih responden yang sangat relevan dengan topik penelitian.
  • Memperkecil sampling error.
  • Efektif untuk penelitian yang menggunakan pendekatan kualitatif.
  • Pemilihan sampel yang lebih cepat.
  • Memudahkan researcher untuk memperdalam penelitian.
Kekurangan
  • Memiliki bias dalam pemilihan sampel.
  • Tidak dapat digunakan untuk penelitian yang bersifat kuantitatif.
  • Memerlukan keahlian khusus dalam memilih sampel.
  • Memerlukan waktu yang lebih lama untuk memilih sampel.
  • Tidak dapat dijadikan representasi populasi secara menyeluruh.

FAQ tentang Purposive Sampling

1. Apa itu purposive sampling?

Purposive sampling adalah salah satu metode sampling yang bertujuan untuk memilih sampel yang sangat relevan dan tepat dengan topik penelitian yang sedang dilakukan.

2. Metode sampling apa sajakah yang digunakan dalam penelitian?

Terdapat beberapa metode sampling yang digunakan dalam penelitian, antara lain convenience sampling, quota sampling, snowball sampling, dan judgement sampling.

3. Apa yang dimaksud dengan sampling error?

Sampling error adalah kesalahan yang terjadi akibat dari pengambilan sampel yang tidak tepat. Hal ini dapat mengakibatkan data yang diperoleh menjadi tidak akurat.

4. Apa kelebihan dari purposive sampling?

Kelebihan dari purposive sampling antara lain memungkinkan researcher untuk memilih responden yang sangat relevan dengan topik penelitian, memperkecil sampling error, efektif untuk penelitian yang menggunakan pendekatan kualitatif, pemilihan sampel yang lebih cepat, dan memudahkan researcher untuk memperdalam penelitian.

5. Apa kelemahan dari purposive sampling?

Kelemahan dari purposive sampling antara lain memiliki bias dalam pemilihan sampel, tidak dapat digunakan untuk penelitian yang bersifat kuantitatif, memerlukan keahlian khusus dalam memilih sampel, memerlukan waktu yang lebih lama untuk memilih sampel, dan tidak dapat dijadikan representasi populasi secara menyeluruh.

6. Apa saja jenis-jenis purposive sampling?

Jenis-jenis purposive sampling antara lain purposive judgement sampling, purposive quota sampling, purposive snowball sampling, purposive convenience sampling, purposive expert sampling, purposive maximum variation sampling, dan purposive homogeneous sampling.

7. Apa perbedaan antara purposive sampling dan probability sampling?

Perbedaan antara purposive sampling dan probability sampling terletak pada pemilihan sampel. Purposive sampling memilih sampel yang sangat relevan dengan topik penelitian, sedangkan probability sampling memilih sampel secara acak.

8. Bagaimana cara melakukan purposive sampling?

Cara melakukan purposive sampling antara lain dengan menentukan kriteria dalam memilih sampel yang relevan dengan topik penelitian, melakukan seleksi terhadap individu atau kelompok yang memenuhi kriteria tersebut, dan memperoleh data dari sampel yang terpilih.

9. Apa keuntungan dari memilih sampel yang sangat relevan dengan topik penelitian?

Keuntungan dari memilih sampel yang sangat relevan dengan topik penelitian adalah data yang diperoleh menjadi lebih berkualitas dan akurat, serta memudahkan researcher untuk memperdalam penelitian.

10. Apa kerugian dari memilih sampel yang sangat relevan dengan topik penelitian?

Kerugian dari memilih sampel yang sangat relevan dengan topik penelitian adalah sampel yang dipilih mungkin saja tidak mewakili populasi secara keseluruhan, sehingga hasil penelitian tidak dapat dijadikan representasi populasi secara menyeluruh.

11. Apa perbedaan antara purposive sampling dan quota sampling?

Perbedaan antara purposive sampling dan quota sampling terletak pada pemilihan sampel. Purposive sampling memilih sampel yang sangat relevan dengan topik penelitian, sedangkan quota sampling memilih sampel berdasarkan proporsi populasi.

12. Apa yang dimaksud dengan non-probability sampling?

Non-probability sampling adalah metode sampling yang tidak memilih sampel secara acak atau tidak terkait dengan probabilitas acak.

13. Apa yang harus diperhatikan dalam melakukan purposive sampling?

Dalam melakukan purposive sampling, researcher harus memperhatikan kriteria dalam memilih sampel yang sangat relevan dengan topik penelitian, dan memilih sampel dengan hati-hati agar data yang diperoleh menjadi lebih berkualitas dan akurat.

Kesimpulan

Dalam artikel ini, kita telah membahas secara detail tentang purposive sampling menurut para ahli. Kita telah mengetahui bahwa metode ini memilih sampel yang sangat relevan dan tepat dengan topik penelitian, sehingga data yang diperoleh menjadi lebih berkualitas. Namun, seperti halnya metode sampling lainnya, purposive sampling juga memiliki kelebihan dan kekurangan. Oleh karena itu, researcher harus mempertimbangkan baik-baik dalam pemilihan metode sampling yang sesuai dengan kebutuhan penelitian yang sedang dilakukan.

Penutup

Demikianlah artikel tentang purposive sampling menurut para ahli. Semoga artikel ini dapat bermanfaat dan memberikan gambaran yang jelas tentang metode sampling yang sering digunakan dalam penelitian kualitatif. Namun, perlu diingat bahwa artikel ini hanya sebagai referensi dan tidak sepenuhnya menggambarkan keadaan sesungguhnya. Untuk itu, researcher harus selalu memperhatikan kriteria dan memilih metode sampling yang sesuai dengan kebutuhan penelitian yang sedang dilakukan.

Related video of Purposive Sampling Menurut Para Ahli