Pengertian Hipertensi Menurut WHO: Mengenal Penyebab dan Dampaknya

Halo Sobat Penurut, Apa Itu Hipertensi?

Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan kondisi medis di mana tekanan darah dalam arteri meningkat secara terus-menerus dan dapat menyebabkan kerusakan pada organ tubuh. Menurut World Health Organization (WHO), hipertensi adalah salah satu risiko terbesar untuk kesehatan masyarakat karena cenderung tidak menunjukkan gejala awal yang jelas. Hal ini membuat hipertensi sering disebut sebagai “pembunuh diam-diam”.

Faktor risiko hipertensi antara lain gaya hidup, seperti pola makan yang kurang sehat dan olahraga yang tidak cukup, serta kondisi medis yang mendasar seperti obesitas, diabetes, dan penyakit ginjal. Bagi orang-orang yang tinggal di daerah perkotaan dan memiliki tekanan pekerjaan yang tinggi, risiko terkena hipertensi lebih tinggi.

Dampak Hipertensi pada Kesehatan

Hipertensi menjadi masalah kesehatan global karena bisa menyebabkan berbagai macam komplikasi serius, seperti:

Komplikasi Hipertensi Deskripsi
Stroke Merupakan kondisi di mana terjadi kerusakan pada otak akibat gangguan pasokan darah.
Penyakit Jantung Hipertensi bisa menyebabkan kerusakan dan penyempitan pembuluh darah jantung, yang akhirnya meningkatkan risiko serangan jantung.
Kerusakan Ginjal Hipertensi bisa merusak pembuluh darah ginjal dan mempengaruhi kemampuan ginjal untuk membuang limbah tubuh.

Pengertian Hipertensi Menurut WHO

Menurut WHO, hipertensi adalah kondisi di mana tekanan darah seseorang terus-menerus lebih tinggi dari 140/90 mmHg. Tekanan darah normal pada orang dewasa biasanya adalah kurang dari 120/80 mmHg.

WHO membagi hipertensi menjadi dua kategori:

  1. Hipertensi Tingkat Satu: Tekanan darah di antara 140/90 mmHg hingga 159/99 mmHg.
  2. Hipertensi Tingkat Dua: Tekanan darah lebih tinggi dari 160/100 mmHg.

Hipertensi merupakan kondisi kronis yang membutuhkan pengobatan seumur hidup. Pengobatan hipertensi meliputi perubahan gaya hidup dan penggunaan obat-obatan.

Kelebihan dan Kekurangan Pengertian Hipertensi Menurut WHO

Setiap definisi atau panduan medis pasti memiliki kelebihan dan kekurangan. Berikut ini adalah beberapa kelebihan dan kekurangan dari pengertian hipertensi menurut WHO:

Kelebihan

1. Memiliki batas tekanan darah yang jelas

Pengertian hipertensi menurut WHO memiliki batas tekanan darah yang jelas, sehingga memudahkan dokter dalam mendiagnosis dan memberikan pengobatan yang tepat.

2. Menjadi acuan standar internasional

Pengertian hipertensi menurut WHO menjadi acuan standar internasional karena didasarkan pada bukti ilmiah dan penelitian yang luas.

3. Dapat mencegah berbagai komplikasi

Dengan batas tekanan darah yang jelas, pengertian hipertensi menurut WHO dapat membantu mencegah berbagai komplikasi serius yang mungkin terjadi akibat hipertensi.

Kekurangan

1. Tidak mempertimbangkan faktor usia dan riwayat keluarga

Pengertian hipertensi menurut WHO tidak selalu mempertimbangkan faktor usia dan riwayat keluarga. Padahal, faktor-faktor ini juga dapat memengaruhi risiko terkena hipertensi.

2. Tidak mempertimbangkan stres

Stres dapat meningkatkan tekanan darah sementara, sehingga tidak termasuk dalam definisi hipertensi menurut WHO. Padahal, stres dapat memperburuk kondisi hipertensi pada seseorang.

3. Kurang memberikan perhatian pada perbedaan etnis dan ras

Definisi hipertensi menurut WHO tidak selalu mempertimbangkan perbedaan etnis dan ras. Padahal, perbedaan ini dapat memengaruhi risiko seseorang terkena hipertensi dan komplikasi yang mungkin terjadi.

FAQ tentang Hipertensi Menurut WHO

1. Apa saja gejala hipertensi?

Hipertensi biasanya tidak menunjukkan gejala awal yang jelas. Namun, terkadang seseorang dapat mengalami sakit kepala, pusing, atau mual.

2. Siapa saja yang berisiko terkena hipertensi?

Orang yang mengalami obesitas, memiliki pola makan yang kurang sehat, dan melakukan aktivitas fisik yang kurang berisiko terkena hipertensi.

3. Bagaimana cara mencegah hipertensi?

Mencegah hipertensi dapat dilakukan dengan cara menjaga pola makan yang sehat, berolahraga secara teratur, menghindari alkohol dan rokok, serta mengontrol stres.

4. Apa yang harus dilakukan jika terdiagnosis hipertensi?

Jika terdiagnosis hipertensi, dokter akan memberikan pengobatan yang tepat, baik dalam bentuk perubahan gaya hidup atau obat-obatan. Selain itu, Anda juga harus melakukan pengukuran tekanan darah secara teratur dan menjaga pola hidup sehat.

5. Apakah hipertensi dapat sembuh sepenuhnya?

Hipertensi merupakan kondisi kronis yang membutuhkan pengobatan seumur hidup, sehingga tidak dapat sembuh sepenuhnya. Namun, dengan pengobatan yang tepat dan menjaga pola hidup sehat, risiko komplikasi akibat hipertensi dapat ditekan.

6. Berapa kali pengukuran tekanan darah yang dianjurkan dalam satu tahun?

Pengukuran tekanan darah yang dianjurkan dalam satu tahun adalah minimal sekali dalam setahun bagi orang yang sehat, dan lebih sering bagi orang dengan risiko terkena hipertensi.

7. Apakah obat-obatan hipertensi aman dikonsumsi dalam jangka panjang?

Obat-obatan hipertensi aman dikonsumsi dalam jangka panjang, selama sesuai dengan dosis yang direkomendasikan oleh dokter. Penting untuk tidak menghentikan pengobatan secara tiba-tiba dan mengikuti instruksi dokter secara ketat.

8. Apakah hipertensi hanya dialami oleh orang tua?

Tidak. Hipertensi dapat terjadi pada siapa saja, baik yang masih muda hingga usia tua. Namun, risiko hipertensi cenderung meningkat seiring dengan bertambahnya usia.

9. Apakah mengonsumsi makanan pedas dapat meningkatkan risiko hipertensi?

Mengonsumsi makanan pedas tidak dapat secara langsung meningkatkan risiko hipertensi. Namun, makanan pedas dapat memicu kecemasan dan stres, yang pada akhirnya dapat meningkatkan tekanan darah sementara.

10. Apakah perempuan lebih rentan terkena hipertensi daripada laki-laki?

Tidak ada perbedaan signifikan antara laki-laki dan perempuan dalam hal risiko terkena hipertensi. Namun, pada usia di atas 65 tahun, perempuan cenderung memiliki risiko lebih tinggi terkena hipertensi.

11. Bagaimana cara mengukur tekanan darah yang benar?

Tekanan darah dapat diukur dengan menggunakan alat yang disebut sphygmomanometer. Pengukuran tekanan darah yang benar harus dilakukan dalam posisi duduk, dengan lengan yang terletak di atas jantung.

12. Apa yang harus dilakukan jika terjadi krisis hipertensi?

Jika terjadi krisis hipertensi, segeralah mencari bantuan medis. Krisis hipertensi dapat menyebabkan kerusakan pada organ tubuh, sehingga harus segera ditangani dengan obat-obatan yang tepat.

13. Apa yang harus dilakukan setelah terdiagnosis hipertensi?

Setelah terdiagnosis hipertensi, Anda harus menjalani pengobatan yang tepat dan menjaga pola hidup sehat. Selain itu, juga penting untuk melakukan pengukuran tekanan darah secara teratur dan berkonsultasi dengan dokter secara berkala.

Kesimpulan

Hipertensi adalah kondisi medis yang membutuhkan pengobatan seumur hidup. Risiko terkena hipertensi dapat dikurangi dengan menjaga pola hidup sehat, termasuk mengatur pola makan dan berolahraga secara teratur. Meskipun pengertian hipertensi menurut WHO memiliki kelebihan dan kekurangan, namun tetap menjadi acuan standar internasional dalam mengukur tekanan darah. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mengenali definisi dan risiko hipertensi serta melakukan tindakan preventif yang tepat.

Penutup

Penting bagi kita untuk menjaga kesehatan dengan cara yang benar, termasuk menghindari risiko terkena hipertensi. Namun, kesadaran saja tidak cukup – kita juga perlu mengambil tindakan yang konkret untuk mencegah terjadinya hipertensi. Oleh karena itu, mari kita mulai dari sekarang dengan mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat dan teratur.

Disclaimer: Tulisan ini disusun untuk keperluan informasi dan bukan sebagai pengganti konsultasi medis. Jika Anda mengalami gejala-gejala tertentu atau merasa khawatir dengan kesehatan, segeralah berkonsultasi dengan dokter atau profesional medis terpercaya.

Related video of Pengertian Hipertensi Menurut WHO: Mengenal Penyebab dan Dampaknya