Menurut Arrhenius, Apa Itu Basa?

Penjelasan Singkat Mengenai Teori Arrhenius

Hai Sobat Penurut! Sebelum membahas lebih lanjut tentang apa itu basa menurut teori Arrhenius, mari kita bahas terlebih dahulu tentang siapa itu Arrhenius dan apa itu teori Arrhenius. Svante Arrhenius adalah seorang ahli kimia Swedia yang hidup pada abad ke-19 dan dikenal sebagai bapak elektrolit. Ia merumuskan suatu teori yang menjelaskan bagaimana elektrolit dapat terurai menjadi ion-ion saat larut dalam air. Teori yang dikenal dengan teori Arrhenius ini diterbitkan pada tahun 1884.

Menurut teori ini, elektrolit adalah suatu senyawa yang dapat terurai menjadi ion saat dilarutkan dalam air. Contoh elektrolit adalah asam, basa, dan garam.

Untuk lebih memahami tentang basa menurut teori Arrhenius, simak penjelasannya di bawah ini.

Pengertian Basa Menurut Teori Arrhenius

Menurut teori Arrhenius, basa adalah suatu senyawa yang dapat menghasilkan ion OH- atau hidroksida saat dilarutkan dalam air. Contoh basa yang umum adalah natrium hidroksida (NaOH), kalium hidroksida (KOH), dan kalsium hidroksida (Ca(OH)2).

Basa memiliki sifat yang berbeda dengan asam. Jika asam dapat memberikan ion H+, maka basa dapat memberikan ion OH-. Kedua jenis senyawa ini saling berlawanan dan dapat saling mengimbangi sehingga dapat membentuk larutan netral.

Basa juga tergolong sebagai elektrolit karena dapat menghasilkan ion saat dilarutkan dalam air. Ion hidroksida yang dihasilkan oleh basa dapat bereaksi dengan ion H+ yang dihasilkan oleh asam, membentuk air (H2O) dan membebaskan panas.

Karakteristik Basa Menurut Teori Arrhenius

Setiap senyawa basa memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Berikut ini adalah karakteristik basa menurut teori Arrhenius:

Karakteristik Basa Penjelasan
Basa bersifat alkaline Larutan basa memiliki rasa pahit dan licin pada kulit
Basa dapat membentuk larutan elektrolit kuat Larutan basa dapat menghasilkan ion OH- secara besar-besaran sehingga larutan menjadi konduktor listrik yang baik
Basa dapat mengalami reaksi netralisasi dengan asam Reaksi antara basa dan asam akan menghasilkan air dan membentuk garam

Kelebihan dan Kekurangan Teori Arrhenius Mengenai Basa

Setiap teori pasti memiliki kelebihan dan kelemahan. Demikian pula dengan teori Arrhenius mengenai basa. Berikut adalah kelebihan dan kekurangan dari teori Arrhenius:

Kelebihan Teori Arrhenius

1. Sederhana dan mudah dimengerti

Teori Arrhenius mengenai basa sangat sederhana dan mudah dimengerti oleh para pelajar dan mahasiswa yang mempelajarinya. Konsep elektrolit dan non-elektrolit, serta asam dan basa dapat dijelaskan dengan mudah menggunakan teori ini.

2. Berguna untuk memahami sifat kimia suatu senyawa

Dengan mekanisme yang diuraikan oleh teori Arrhenius, kita dapat memahami sifat kimia dari suatu senyawa, terutama sifat elektrolitnya. Teori ini berguna dalam mengidentifikasi sifat-sifat kimia dari asam dan basa yang berbeda.

Kekurangan Teori Arrhenius

1. Hanya dapat digunakan pada senyawa yang bersifat elektrolit

Teori Arrhenius hanya dapat digunakan pada senyawa yang bersifat elektrolit, sehingga tidak dapat digunakan pada senyawa yang tidak bersifat elektrolit.

2. Tidak dapat menjelaskan reaksi asam-basa yang terjadi dalam larutan tertutup

Teori Arrhenius tidak dapat menjelaskan reaksi asam-basa yang terjadi dalam larutan tertutup, seperti yang sering terjadi pada reaksi kimiawi di dalam tubuh manusia. Teori ini lebih cocok untuk menjelaskan reaksi yang terjadi pada larutan terbuka.

3. Tidak dapat menjelaskan sifat asam dan basa yang kompleks

Teori Arrhenius tidak dapat menjelaskan sifat asam dan basa yang kompleks, seperti sifat amfoter dari senyawa tertentu. Pada senyawa amfoter, senyawa tersebut dapat bersifat sebagai asam atau basa tergantung pada reaksi yang terjadi.

FAQ

1. Apa yang dimaksud dengan basa menurut teori Arrhenius?

Basa menurut teori Arrhenius adalah suatu senyawa yang dapat menghasilkan ion OH- saat dilarutkan dalam air.

2. Apa contoh basa menurut teori Arrhenius?

Contoh basa menurut teori Arrhenius adalah natrium hidroksida (NaOH), kalium hidroksida (KOH), dan kalsium hidroksida (Ca(OH)2).

3. Apa saja karakteristik basa menurut teori Arrhenius?

Karakteristik basa menurut teori Arrhenius antara lain bersifat alkaline, dapat membentuk larutan elektrolit kuat, dan dapat mengalami reaksi netralisasi dengan asam.

4. Apa kelebihan teori Arrhenius?

Kelebihan teori Arrhenius antara lain sangat sederhana dan mudah dimengerti, serta berguna untuk memahami sifat kimia suatu senyawa.

5. Apa kelemahan teori Arrhenius?

Kelemahan teori Arrhenius antara lain hanya dapat digunakan pada senyawa yang bersifat elektrolit, tidak dapat menjelaskan reaksi asam-basa yang terjadi dalam larutan tertutup, dan tidak dapat menjelaskan sifat asam dan basa yang kompleks.

6. Apa yang dimaksud dengan elektrolit?

Elektrolit adalah suatu senyawa yang dapat terurai menjadi ion saat dilarutkan dalam air.

7. Apa yang dimaksud dengan non-elektrolit?

Non-elektrolit adalah suatu senyawa yang tidak dapat terurai menjadi ion saat dilarutkan dalam air.

8. Apa yang dimaksud dengan netralisasi?

Netralisasi adalah reaksi antara asam dan basa yang menghasilkan air dan membentuk garam.

9. Apa yang dimaksud dengan sifat amfoter?

Sifat amfoter adalah sifat suatu senyawa yang dapat bersifat sebagai asam atau basa tergantung pada reaksi yang terjadi.

10. Apa yang dimaksud dengan konduktor listrik?

Konduktor listrik adalah suatu benda atau zat yang dapat menghantarkan listrik.

11. Apa yang dimaksud dengan reaksi kimiawi?

Reaksi kimiawi adalah interaksi antara dua atau lebih senyawa yang menghasilkan senyawa baru dengan sifat yang berbeda.

12. Apa yang dimaksud dengan ion H+?

Ion H+ adalah ion hidrogen yang tidak memiliki satu elektron dan memiliki muatan positif.

13. Apa yang dimaksud dengan ion OH-?

Ion OH- adalah ion hidroksida yang memiliki satu atom oksigen dan satu atom hidrogen serta memiliki muatan negatif.

Kesimpulan

Dalam teori Arrhenius, basa adalah suatu senyawa yang dapat menghasilkan ion OH- saat dilarutkan dalam air. Basa memiliki sifat yang berbeda dengan asam dan dapat membentuk larutan netral jika diimbangi dengan asam. Teori Arrhenius memiliki kelebihan dan kekurangan, antara lain sederhana dan mudah dimengerti, serta hanya dapat digunakan pada senyawa yang bersifat elektrolit. Untuk memahami sifat kimia suatu senyawa, teori Arrhenius dapat menjadi panduan tetapi tidak dapat menjelaskan sifat asam dan basa yang kompleks.

Sobat Penurut, setelah membaca artikel ini, pastikan kamu memahami dengan baik apa itu basa menurut teori Arrhenius dan karakteristiknya. Selalu ingat bahwa basa dan asam memiliki sifat yang berbeda dan dapat berinteraksi dengan reaksi netralisasi. Semoga artikel ini bermanfaat untukmu!

Disclaimer

Semua isi artikel ini hanya sebatas informasi dan tidak dimaksudkan sebagai petunjuk medis atau kimia. Harap konsultasikan dengan dokter atau ahli kimia untuk informasi lebih lanjut mengenai topik ini.

Related video of Menurut Arrhenius, Apa Itu Basa?