Mengenal LDII
Salam, Sobat Penurut! Di tengah perkembangan umat Islam di Indonesia, muncul suatu organisasi bernama Lembaga Dakwah Islam Indonesia atau disingkat LDII. Organisasi yang berdiri sejak tahun 1962 ini memiliki visi untuk mengajarkan Islam yang murni dan bersih dari pemahaman yang keliru.
LDII mengembangkan dakwah dengan cara yang berbeda dari organisasi Islam lainnya. Dakwah yang dilakukannya adalah dengan mengajarkan kaum muslimin untuk selalu berpegang pada Al-Quran dan As-Sunnah serta menerapkan ajaran salafus shalih dalam kehidupan sehari-hari.
Meski diakui keberadaannya oleh pemerintah Indonesia, LDII masih mendapat sorotan dari publik mengenai keberadaannya dan pemahaman agamanya. Ada juga pihak yang mengkritik gerakan LDII dalam berdakwah dan menganggapnya sebagai gerakan sesat.
Kelebihan LDII Menurut Pendukungnya
Keberadaan LDII memiliki beberapa kelebihan menurut pandangan kader dan pendukungnya. Beberapa diantaranya adalah:
Kelebihan | Penjelasan |
---|---|
Menyebarkan Ajaran Islam yang Murni dan Lugas | LDII mengajarkan Islam yang murni dan tidak menyimpang dari ajaran Quran dan As-Sunnah. |
Menerapkan Ajaran Salafus Shalih | LDII mendorong umat Islam untuk mengikuti cara hidup Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya yang disebut dengan ajaran salafus shalih. |
Mendorong Pembangunan Nasional | LDII mengajarkan pentingnya kebersamaan dan kerjasama untuk membangun Indonesia menjadi negara yang lebih baik. |
Kelebihan-kelebihan tersebut menjadikan LDII dianggap sebagai organisasi yang baik dan dapat membawa manfaat bagi masyarakat Indonesia.
Kekurangan LDII Menurut Kritikusnya
Meski memiliki kelebihan, LDII juga memiliki beberapa kekurangan yang menjadi sorotan kritikus. Beberapa kekurangan LDII menurut pandangan kritikus antara lain:
Kekurangan | Penjelasan |
---|---|
Pemahaman Agama yang Keliru | Kritikus menyebutkan bahwa pemahaman agama LDII tidak sesuai dengan ajaran Islam yang sebenarnya dan tidak mengikuti pandangan mayoritas ulama. |
Kurang Toleran terhadap Perbedaan Pendapat | Kritikus beranggapan bahwa LDII tidak toleran terhadap pendapat yang berbeda dan cenderung mengeksekusi orang yang dianggap sesat. |
Memaksakan Pandangan | Kritikus juga mencatat bahwa LDII cenderung memaksakan pandangan mereka terhadap hal-hal yang dianggap tabu dan tidak boleh dipertanyakan. |
Kekurangan-kekurangan tersebut menjadi alasan mengapa LDII menjadi kontroversial di mata masyarakat.
Misconception LDII Menurut NU
Tak bisa dipungkiri bahwa LDII masih menjadi kontroversi di Indonesia. Salah satu organisasi Islam yang menyuarakan kritiknya adalah Nahdlatul Ulama atau NU. NU menyebutkan beberapa kesalahpahaman atau misconceptions yang beredar mengenai LDII:
Misconception | Penjelasan |
---|---|
LDII Adalah Aliran Sesat | NU menyatakan bahwa pandangan ini keliru, keberadaan LDII telah diakui oleh pemerintah Indonesia dan merupakan salah satu organisasi Islam yang terdaftar. |
LDII Memaksakan Pandangan | NU menyatakan bahwa LDII tidak memaksa siapapun dan menerima siapapun yang ingin bergabung sebagai anggota. |
LDII Memiliki Kepentingan Politik | NU menegaskan bahwa LDII tidak memiliki kepentingan politik dan mengajarkan Islam untuk mengembangkan pribadi dan membangun kebersamaan sosial. |
Dengan penjelasan dari NU, masyarakat dapat lebih memahami keberadaan dan tujuan LDII dan tidak terjebak pada kesalahpahaman.
Perselisihan LDII dengan MUI
LDII juga pernah terlibat perselisihan dengan Majelis Ulama Indonesia atau MUI. Perselisihan ini terkait dengan fatwa MUI yang menyatakan bahwa LDII adalah organisasi sesat.
LDII membantah tuduhan tersebut dan meminta MUI untuk mencabut fatwa tersebut. Namun, MUI menolak permintaan tersebut dan mempertahankan fatwanya.
Beberapa kalangan menilai bahwa perselisihan ini seharusnya dapat dihindari dengan adanya dialog dan pemahaman yang lebih baik antara kedua organisasi.
Kesimpulan dan Action Plan
Berdasarkan paparan di atas, LDII memiliki kelebihan dan kekurangan yang harus dipertimbangkan dengan baik oleh masyarakat Indonesia. Meski kontroversial, LDII tetap memiliki hak untuk eksis dan menjalankan aktivitasnya selama tidak melanggar hukum.
Sebagai masyarakat Indonesia yang beragam, kita harus dapat menjaga persatuan dan kesatuan dengan menghargai perbedaan pendapat dan pandangan terhadap suatu hal. Kita juga harus lebih kritis dalam menyikapi informasi dan berempati terhadap sesama kita.
Oleh karena itu, sebagai Sobat Penurut, mari kita bergandeng tangan untuk membangun Indonesia yang lebih baik dengan senantiasa menghargai perbedaan dan menghindari pemahaman yang keliru.
FAQ
1. Apa itu LDII?
LDII singkatan dari Lembaga Dakwah Islam Indonesia. Organisasi yang berdiri sejak tahun 1962 ini memiliki visi untuk mengajarkan Islam yang murni dan bersih dari pemahaman yang keliru.
Beberapa kelebihan LDII menurut pendukungnya adalah:
- Menyebarkan ajaran Islam yang murni dan lugas.
- Menerapkan ajaran salafus shalih.
- Mendorong pembangunan nasional.
Beberapa kekurangan LDII menurut kritikusnya adalah:
- Pemahaman agama yang keliru.
- Kurang toleran terhadap perbedaan pendapat.
- Memaksakan pandangan.
Berdasarkan penjelasan NU, beberapa misconceptions tentang LDII antara lain:
- LDII adalah aliran sesat.
- LDII memaksakan pandangan.
- LDII memiliki kepentingan politik.
5. Apa saja perselisihan yang melibatkan LDII?
LDII pernah terlibat perselisihan dengan MUI terkait dengan fatwa MUI yang menyatakan bahwa LDII adalah organisasi sesat.
6. Apa yang harus dilakukan jika ingin bergabung sebagai anggota LDII?
LDII menerima siapapun yang ingin bergabung sebagai anggota. Namun, sebaiknya memahami terlebih dahulu pandangan dan ajaran yang dianut oleh LDII.
7. Apa yang harus dilakukan jika menemukan paham yang dianggap keliru dalam LDII?
Memahami pandangan dan ajaran yang dianut oleh LDII adalah hal yang penting sebelum bergabung. Jika menemukan paham yang dianggap keliru, dapat mengajukan pertanyaan dan diskusi terkait hal tersebut untuk mendapatkan pengertian yang lebih baik.
Penutup
Semua artikel yang beredar di internet termasuk artikel ini mengeksplorasi satu sudut pandang yang ada. Oleh karena itu, sebelum menilai suatu organisasi atau paham, sebaiknya membaca dari berbagai sumber yang berbeda dan mencari informasi yang akurat dan valid.
Selalu ingat bahwa keberagaman pandangan dan pendapat adalah hal yang wajar dalam sebuah masyarakat. Kita harus belajar menghargai perbedaan dan tidak mengeksekusi pandangan yang berbeda dengan kita. Karena, hanya dengan kebersamaan kita dapat membangun Indonesia yang lebih baik.