Cara Menghitung Warisan Menurut Islam

Untuk Sobat Penurut yang Ingin Tahu

Salam Sobat Penurut! Apa kabar? Kali ini, kita akan membahas tentang cara menghitung warisan menurut Islam. Sebagai seorang muslim, kita tentu saja harus tertib dalam menjalankan perintah agama, termasuk dalam membagi harta warisan. Pembagian warisan yang tidak sesuai dengan ketentuan Islam tentu saja dapat menimbulkan konflik dan dapat merusak tali persaudaraan.

Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memahami cara menghitung warisan menurut Islam dengan benar. Selain sebagai bentuk ketaatan kita pada agama, membagi warisan dengan benar juga dapat membantu mencegah terjadinya konflik di antara ahli waris.

Dalam artikel ini, kita akan membahas cara menghitung warisan menurut Islam secara lengkap dan detail. Mulai dari pengertian warisan menurut Islam, hingga cara menghitung warisan dengan benar. Jangan lewatkan artikel ini, ya!

Pendahuluan

1. Pengertian Warisan Menurut Islam

Warisan menurut Islam merupakan pembagian harta benda yang dilakukan setelah seseorang meninggal dunia. Pembagian warisan ini dilakukan sesuai dengan ketentuan yang terdapat dalam hukum Islam. Adapun dasar hukum pembagian warisan menurut Islam dapat ditemukan dalam Al-Qur’an Surat An-Nisaa ayat 11-12.

2. Ahli Waris dalam Islam

Menurut hukum Islam, ahli waris terbagi menjadi dua jenis, yaitu ahli waris wajib dan ahli waris syar’i. Ahli waris wajib terdiri dari enam orang, yaitu suami/istri, anak kandung, ayah, ibu, kakek/nenek dari pihak ayah, dan kakek/nenek dari pihak ibu. Sedangkan ahli waris syar’i terdiri dari tiga jenis, yaitu dhawu al-arham, ashabul furud, dan baitul maal.

3. Sistem Pembagian Warisan Menurut Islam

Sistem pembagian warisan menurut Islam adalah sistem turun-temurun. Artinya, ahli waris yang pertama kali menerima bagian warisan adalah anak kandung. Apabila tidak ada anak kandung, maka suami/istri yang menjadi ahli waris terdekat yang akan menerima warisan. Jika tidak ada suami/istri, maka orang tua akan menjadi ahli waris terdekat yang akan menerima warisan.

4. Ukuran Bagian Warisan

Ukuran bagian warisan yang diterima oleh masing-masing ahli waris tergantung pada kedudukan mereka dalam hubungan kekerabatan dan jenis kelamin. Ada beberapa aturan yang harus diperhatikan dalam menentukan ukuran bagian warisan ini, seperti adanya pembagian bagian yang tetap dan bagian yang berubah-ubah.

5. Pentingnya Memahami Cara Menghitung Warisan Menurut Islam

Memahami cara menghitung warisan menurut Islam sangat penting bagi setiap muslim. Karena, salah dalam membagikan warisan dapat menimbulkan konflik di antara ahli waris. Selain itu, membagikan warisan dengan benar juga dapat mencegah terjadinya perselisihan di antara keluarga.

6. Syarat Sahnya Pembagian Warisan

Syarat sahnya pembagian warisan adalah harus dilakukan setelah kematian pemilik warisan, tidak ada wasiat, tidak ada hutang, memenuhi hukum Islam, dan dilakukan dengan cara yang tidak merugikan ahli waris lainnya.

7. Bagaimana Cara Menghitung Warisan Menurut Islam?

Cara menghitung warisan menurut Islam tergantung pada jumlah ahli waris yang masih hidup, jenis kelamin ahli waris, serta hubungan kekerabatan antar ahli waris. Pembagian warisan dilakukan dengan cara menghitung bagian masing-masing ahli waris.

Kelebihan dan Kekurangan Cara Menghitung Warisan Menurut Islam

1. Kelebihan Cara Menghitung Warisan Menurut Islam

Salah satu kelebihan cara menghitung warisan menurut Islam adalah sistem yang diatur dengan rapi dan jelas. Selain itu, sistem pembagian warisan menurut Islam juga berlandaskan pada hukum syariat yang sesuai dengan ajaran Islam. Hal ini membuat proses pembagian warisan menjadi lebih adil dan tidak merugikan satu pihak.

2. Kekurangan Cara Menghitung Warisan Menurut Islam

Salah satu kekurangan cara menghitung warisan menurut Islam adalah adanya perbedaan dalam pembagian warisan antara ahli waris laki-laki dan perempuan. Sebagian orang menganggap hal ini sebagai diskriminasi terhadap perempuan dalam urusan warisan. Namun, sebagai umat muslim, kita harus meyakini bahwa hal tersebut adalah ketentuan Allah dan harus kita terima dengan tawakal.

3. Pentingnya Memahami Kelebihan dan Kekurangan Cara Menghitung Warisan Menurut Islam

Mempelajari kelebihan dan kekurangan cara menghitung warisan menurut Islam sangat penting bagi setiap muslim. Dengan memahami kelebihan dan kekurangan tersebut, kita dapat memahami pentingnya mengikuti ketentuan hukum Islam dalam membagi harta warisan.

4. Menjaga Tali Persaudaraan

Salah satu tujuan dari cara menghitung warisan menurut Islam adalah untuk menjaga tali persaudaraan di antara ahli waris. Dengan membagikan warisan dengan cara yang benar, maka tidak akan terjadi perselisihan di antara ahli waris dan tali persaudaraan dapat terus terjaga.

5. Mencegah Terjadinya Konflik

Salah satu dampak dari pembagian warisan yang tidak sesuai dengan ketentuan Islam adalah dapat menimbulkan konflik di antara ahli waris. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memahami cara menghitung warisan menurut Islam agar konflik tersebut dapat dicegah.

6. Mencegah Terjadinya Penindasan

Dengan membagikan warisan dengan cara yang benar, maka tidak ada pihak yang dirugikan atau ditindas oleh pihak lain. Hal ini membuat pembagian warisan menjadi lebih adil dan dapat mencegah terjadinya penindasan di antara ahli waris.

7. Merupakan Ketaatan Kita pada Agama Islam

Membagikan warisan dengan cara yang sesuai dengan ketentuan Islam adalah bentuk ketaatan kita sebagai seorang muslim. Sebagai muslim, kita harus mengikuti perintah Allah dalam segala hal, termasuk dalam membagi harta warisan.

Table Informasi Cara Menghitung Warisan Menurut Islam

No. Ahli Waris Bagian Warisan
1 Suami/Istri 1/4 (jika tidak ada anak) atau 1/8 (jika ada anak)
2 Anak Laki-Laki 2 bagian
3 Anak Perempuan 1 bagian
4 Ayah 1 bagian (jika tidak ada anak) atau 1/6 (jika ada anak)
5 Ibu 1 bagian (jika tidak ada anak) atau 1/6 (jika ada anak)
6 Kakek/Nenek Dari Pihak Ayah 1/6
7 Kakek/Nenek Dari Pihak Ibu 1/6

FAQ (Frequently Asked Questions)

1. Apa itu warisan menurut Islam?

Warisan menurut Islam merupakan pembagian harta benda yang dilakukan setelah seseorang meninggal dunia. Pembagian warisan ini dilakukan sesuai dengan ketentuan yang terdapat dalam hukum Islam.

2. Siapa saja yang menjadi ahli waris dalam Islam?

Ahli waris dalam Islam terbagi menjadi dua jenis, yaitu ahli waris wajib dan ahli waris syar’i. Ahli waris wajib terdiri dari enam orang, yaitu suami/istri, anak kandung, ayah, ibu, kakek/nenek dari pihak ayah, dan kakek/nenek dari pihak ibu. Sedangkan ahli waris syar’i terdiri dari tiga jenis, yaitu dhawu al-arham, ashabul furud, dan baitul maal.

3. Bagaimana sistem pembagian warisan menurut Islam?

Sistem pembagian warisan menurut Islam adalah sistem turun-temurun. Apabila tidak ada anak kandung, maka suami/istri yang menjadi ahli waris terdekat yang akan menerima warisan. Jika tidak ada suami/istri, maka orang tua akan menjadi ahli waris terdekat yang akan menerima warisan.

4. Mengapa penting untuk memahami cara menghitung warisan menurut Islam?

Karena salah dalam membagikan warisan dapat menimbulkan konflik di antara ahli waris. Selain itu, membagikan warisan dengan benar juga dapat mencegah terjadinya perselisihan di antara keluarga.

5. Bagaimana cara menghitung bagian warisan?

Cara menghitung bagian warisan menurut Islam tergantung pada jumlah ahli waris yang masih hidup, jenis kelamin ahli waris, serta hubungan kekerabatan antar ahli waris.

6. Apakah ada perbedaan pembagian warisan antara laki-laki dan perempuan?

Ya, ada perbedaan dalam pembagian warisan antara ahli waris laki-laki dan perempuan.

7. Apa yang harus dipenuhi agar pembagian warisan sah menurut hukum Islam?

Syarat sahnya pembagian warisan adalah harus dilakukan setelah kematian pemilik warisan, tidak ada wasiat, tidak ada hutang, memenuhi hukum Islam, dan dilakukan dengan cara yang tidak merugikan ahli waris lainnya.

8. Apa yang harus dilakukan jika ada ahli waris yang merasa dirugikan karena pembagian warisan?

Apabila ada ahli waris yang merasa dirugikan karena pembagian warisan, maka dapat dilakukan musyawarah antar ahli waris untuk mencari solusi yang terbaik.

9. Apakah selalu harus mengikuti pembagian warisan menurut Islam?

Sebagai seorang muslim, sangat dianjurkan untuk mengikuti ketentuan hukum Islam dalam membagi harta warisan. Namun, jika ada kesepakatan dari ahli waris untuk melakukan pembagian yang berbeda, maka hal tersebut dapat dilakukan dengan syarat musyawarah terlebih dahulu.

10. Apakah ada pembagian warisan yang dilakukan secara adil dan tidak diskriminatif terhadap perempuan?

Pembagian warisan menurut Islam memang mengatur adanya perbedaan pembagian antara ahli waris laki-laki dan perempuan. Namun, hal ini bukanlah diskriminatif terhadap perempuan. Dalam Islam, perempuan memang memiliki hak yang sama dalam memperoleh harta warisan, hanya saja jumlahnya bisa lebih sedikit daripada ahli waris laki-laki.

11. Apakah dapat dilakukan penghibahan atas harta warisan?

Ya, penghibahan atas harta warisan dapat dilakukan dengan syarat bukan atas dasar kewajiban, tidak merugikan hak ahli waris lainnya, dan dilakukan dengan kerelaan hati dari pihak yang menghibahkan.

12. Bagaimana cara menghitung warisan untuk anak angkat?

Anak angkat tidak termasuk dalam ahli waris menurut Islam, sehingga tidak berhak menerima bagian warisan. Namun, jika si anak angkat diadopsi secara sah oleh orang tua angkatnya, maka anak tersebut akan dianggap sebagai anak kandung dan berhak menerima bagian warisan yang sama seperti anak kandung lainnya.

13. Bagaimana cara menghitung warisan jika terdapat ahli waris yang telah meninggal dunia?

Apabila ada ahli waris yang telah meninggal dunia, maka bagian warisan tersebut tidak akan

Related video of Cara Menghitung Warisan Menurut Islam